Rabu, 19 April 2017

Indonesia Raya 3 Stanza

 on 
 
 
 
 
 
 
3 Votes

Ketika saya mulai membuka daftar musik, lalu terbesit untuk mendengarkan simphony dari lagu-lagu perjuangan. Dan ketika mulai mendengarkan beberapa track yang mulai bergantian mengikuti pergantian pula perasaan masa lalu. Pikiranku kemudian tersentak ketika kemudian medengarkan lagu Indonesia Raya. Bukan karena bergetar karena mendengarkannya. Namun karena ingatan masa lalu, ingatan tahun ke-5 di Sekolah Dasar. Ingatan pada salah satu guru yang mengenalkan saya dan perasaan mendalam saya tentang Indonesia Raya. Indonesia Raya 3 Stanza.
Setelah bergeming, tertohok tanpa kata. Saya bangkit dan mulai mencari sisa-sisa masa lalu yang mulaiterlupakan. Disini saya tergetar karen akhirnya saya temukan sebuah Stanza yang ingin saya dengar kembali. Orang pasti hanya mengingat Stanza 1. Tapi, pengalaman dulu, masih teringat jelas tentang bait-bait selanjutnya yang telah dipangkas. Dengan persaan mendalam, saya tuliskan Teks Asli karya Supratman tahun 1928.
Indonesia Raya
Stanza 1
(versi resmi Pemerintah, ditetapkan dengan PP44/1958)
Indonesia Tanah Airku Tanah Tumpah Darahku
Disanalah Aku Berdiri Jadi Pandu Ibuku
Indonesia Kebangsaanku Bangsa Dan Tanah Airku
Marilah Kita Berseru Indonesia Bersatu
Hiduplah Tanahku Hiduplah Negeriku
Bangsaku Rakyatku Semuanya
Bangunlah Jiwanya Bangunlah Badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Tanahku Negeriku yang Kucinta
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Stanza 2
(tercakup PP 44/1958)
Indonesia Tanah Yang Mulia Tanah Kita Yang Kaya
Disanalah Aku Berdiri Untuk Slama-lamanya
Indonesia Tanah Pusaka Pusaka kita Semuanya
Marilah kita Mendoa Indonesia Bahagia
Suburlah Tanahnya Suburlah Jiwanya
Bangsanya Rakyatnya Semuanya
Sadarlah Hatinya Sadarlah Budinya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Tanahku Negeriku Ynag Kucinta
Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya
Stanza 3
(tidak tercakup PP44/1958)
Indonesia Tanah Yang Suci Tanah Kita Yang Sakti
Disaanalah Aku Berdiri Menjaga Ibu Sejati
Indonesia Tanah Berseri Tanah Yang Aku Sayangi
Marilah Kita Berjanji Indonesia Abadi
Slamatkan Rakyatnya Slamatkan Puteranya
Pulaunya Lautnya Semuanya
Majulah Negerinya Majulah Pandunya Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Tanahku Negeriku Yang kucinta
Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya
Saya masih ingat betul ketika waktu itu guru saya secara diplomatis menerangkan maksut setiap stanza. Yang selalu saya ingat adalah kekuatan disetiap akhir bait stanza. Saat itu beliau menerangkan bahwa di balik setiap huruf bahkan setiap penggalan diakhiri tanda titik memberikan gambaran empirik akan sebuah keyakinan terhadap masa depan Indonesia. Dan mungkin itu kali pertama saya memaknai Indonesia secara utuh. Tidak dilebih-lebihkan dan terasa riil.
Dalam bait terakhir, saya menemukan kekuatan yang kata beliu itu adalah potensi ketenagaan yang dimiliki seluruh masyarakat dari dulu. Itulah yang megobarkan semangat mereka untuk merdeka.
Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya, untuk Indonesia Raya!
Sadarlah Hatinya, Sadarlah Budinya, untuk Indonesia Raya!
Majulah Negrinya, Majulah Pandunya, untuk Indonesia Raya!
Di catatan  saya berikutnya, saya ingin mencoba membedah maksut dari setiap stanza.
https://teleologis.wordpress.com/2011/05/31/indonesia-raya-3-stanza/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar